Dari Meja Makan ke TPA:
Krisis Sampah Makanan di Negeri Kita
"Saatnya Sadar, Sampah Makanan Ancam Bumi Kita"
Komposisi Sampah berdasarkan jenis sampah
Sumber ; SIPSN – 2024
Bom Waktu itu berasal dari Sampah Makanan Kita !
Limbah makanan yang menumpuk di Tempat Pembungan Akhir (TPA) menghasilkan gas metana yang merupakan gas rumah kaca dan menyebabkan pemanasan global. Gas metana berpotensi 21 kali lebih besar mengakibatkan pemanasan global dibanding gas CO2. Gas metana yang dihasilkan sampah makanan, juga lebih berbahaya dari CO2 atau karbondioksida. Penumpukan gas metana berpotensi memicu terjadinya ledakan !
Merusak Iklim
Jejak karbon dari makanan sisa bisa mempercepat perubahan iklim. Hal ini terjadi karena banyaknya makanan yang dibuang saat ini setara dengan 3,3 miliar ton emisi gas rumah kaca dan menghasilkan gas metana
Siap Meledak !
Gas metana yang bisa dihasilkan sampah makanan lebih berbahaya dari CO2 atau karbondioksida. Penumpukan gas metana berpotensi memicu terjadinya ledakan yang dapat terjadi setiap saat
Terbanyak
Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP), 2021. Sampah makanan Indonesia mencapai 20,93 juta ton per tahun, menempati posisi empat terbesar setelah China, India, dan Nigeria.
Kita dapat mencegahnya
Sebagian kecil peristiwa terjadi di Indonesia, dapat dicegah tidak terulang di masa depan
Tragedi Leuwigajah, Cimahi
Tragedi Leuwigajah 21 Februari 2005 merupakan bencana alam terbesar kedua di dunia yang pernah terjadi dari pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tragedi ini disebabkan hujan deras selama 3 hari berturut-turut, disusul dengan letusan gas metana yang menyebabkan jutaan meter kubik sampah longsor menimbun puluhan rumah, mengubur lebih dari 8 hektar tanah serta menewaskan 147 orang.
Ledakan di TPA Putri Cempo, Solo
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo kebakaran. Tumpukan sampah di TPA Putri Cempo Solo yang terbakar itu diperkirakan seluas dua hektare dipicu suhu panas dan gas metana
Longsor TPA Cipeucang, Tangerang Selatan
Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Kota Tangerang Selatan, Banten, longsor, pada Jumat, 22 Mei 2020. Material longsor menutupi badan Sungai Cisadane
Setiap tindakan kecil kita, mulai dari mengurangi porsi makan hingga memilih produk yang ramah lingkungan, dapat berkontribusi besar dalam mengurangi masalah sampah makanan. Mari bersama-sama membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dengan menghargai setiap butir makanan….”